[SPIdJ] Bagaimana Kalau Ini Ada di Indonesia?

Suatu hari, aku (A) mengobrol dengan teman seruanganku. Seorang mahasiswa perempuan yang berkebangsaan Jepang (B)

A : Eh, tahun depan lulus yah?

B : Iya, tapi gak tahu nih bisa lulus atau gak? Kalau Febty-san?

A : Masih dua tahun lagi saya lulus. Saya mesti lulus karena saya sudah dapat beasiswa.

B : Saya juga dapat beasiswa.

A : Oh yah? Dari pemerintah Jepang?

B : Iya. Kalau Febty-san?

A : Dari perusahaan.

B : Beasiswanya mesti mengembalikan yah?

A : Oh tidak. Kalau B?

B : Oh, saya mesti mengembalikan setelah tamat nanti. Besarnya 10 ribu yen/bulan.

A : Oh yah, selama berapa lama?

B : 20 tahun.

A : Oh gitu. Kalau kita tidak kerja sehabis kuliah gimana?

B : Tetap harus mengembalikan.

A : Oohh *membulatkan mulut*

Hmm, saya jadi teringat dengan teman satu lab saya yang juga bercerita tentang sistem pinjaman uang dari pemerintah Jepang ini untuk anak-anak Jepang yang melanjutkan kuliah ke jenjang S2/S3. Pinjaman ini sangat membantu mahasiswa/i Jepang karena untuk biaya hidup biasanya mereka kerja part time.

Dalam pikiran saya, pengembalian perbulan uang pinjaman ini kecil karena dengan gaji sekitar 300.000 yen untuk fresh graduate di Jepang, mereka menyisihkan hanya 10.000 yen saja untuk pengembalian pinjaman uang kuliah ini.

Nah, malam harinya saya cerital dengan suami (C) tentang kejadian di atas.

A : Mas, gimana nurut mas kalau sistem kayak gitu ada di Indonesia?

C : Duitnya dari mana, Fey? Wong tiap tahun saja APBN kita nombok *memulai penjelasan tentang kondisi APBN negara tercinta*

A : *diam dan mikir*

Hmm …

@April, 2012

3 pemikiran pada “[SPIdJ] Bagaimana Kalau Ini Ada di Indonesia?

Tinggalkan Balasan ke Sandi Batalkan balasan